Minggu, 07 Agustus 2011

Finishing untuk pemula

oleh Susanto Sudarno pada 07 Agustus 2011 jam 15:23

Finishing untuk pertama kalinya. Anda tidak pernah menggunakan kuas untuk mengecat  kayu  (atau Anda ingin mencobanya), belajar bagaimana untuk lebih meningkatkan ketrampilan.

Itu salah satu hal untuk menjelaskan bagamana langkah-langkah akhir untuk seorang operator finishing berpengalaman.  Cukup  untuk mengajari seseorang yang belum pernah mengaplikasikan cat apa pun. Menggambarkan bagaimana pemula merasa nyaman untuk melakukan  pertama kali tidak mudah, tetapi melakukan usaha. Langkah-langkah melakukan  pengamplasan halus pada kayu, menentukan pemilihan warna dan menerapkannya, hingga menyelesaikan sampai akhir.

Pengampelasan (Sanding)
Kekurangan dalam kayu, seperti tanda Roll Mark, Cutter mark, goresan, gouges, dll, harus diampelas dengan baik sebelum mengaplikasikan warna /Stain atau menyelesaikannya, atau Cacat ini akan tampak kelihatan setelah di Cat. Untuk pengampelasannya, selalu ampelas  searah serat kayu dengan grit amplas kasar cukup efisien untuk menghilangkan tanpa menciptakan masalah yang lebih besar. Dalam kebanyakan kasus ini berarti menggunakan amplas grit 80-100-grit atau.  Dengan semakin halus-grit amplas hingga 150 grit atau 180 grit.

Sayangnya, untuk mengetahui mulai dengan grit amplas mana, ketika saatnya untuk pindah ke grit yang lebih halus berikutnya, dan ketika kayu yang siap untuk diwarnai atau selesai, dapat dipelajari hanya dari pengalaman. Anda dapat melihat kayu dalam cahaya rendah-sudut (pantulan sinar), membersihkannya, dan bahkan membasahi kayu dengan  mineral spirit (thinner) sebagai bantuan untuk mengetahui bercak yang tertinggal /  tersisa. Tetapi tidak harus selalu dengan cara ini.

Perlu diingat bahwa jika Anda tidak mengampelas kayu cukup baik dan masih menunjukkan kekurangan setelah Anda mengaplikasikan woodstain atau selesai, Anda selalu dapat menghapus woodstain/ warna atau menyelesaikan setiap saat menggunakan remover cat-dan-pernis (atau hanya thinner untuk woodstain saja) dan memulai dari awal. Anda tidak perlu menghapus atau mengampelas semua warna dari bahan pengikat  woodstain (sealer, top coat, pernis).

Pewarnaan (coloration)
Anda dapat melihat hasil akhir  kayu akan terlihat seperti apa, hanya setelah selesai diaplikasikan  membasahi kayu dengan cairan, seperti pengencer cat (thinner/ solvent). Jika kayu yang dibasahi tidak cukup gelap atau warna masih tidak sesuai, Anda harus menggunakan Stain/ color (pewarna). Kecuali kayu yang di finishing berkualitas, seperti oak, mahoni atau walnut (tidak ceri, itu bercak), lebih  aman menggunakan gel Stain (pewarna pigment). Wood pigment stain tebal seperti Glaze sangat efektif dalam mengurangi blotching / spot-spot (pewarnaan merata karena kepadatan yang konsisten di kayu).

Tidak peduli  warna /stain yang Anda gunakan, metode aplikasinya adalah sama. Menggunakan alat aplikasi (seperti kuas atau kain), menerapkan lapisan basah dan menghapus kelebihannya sebelum mengering. Mulai bekerja pada permukaan yang lebih kecil seperti kaki dan front laci untuk mendapatkan  waktu pengeringan yang cuklup. Jika wood stain dan glaze mengering terlalu cepat dan sulit untuk menghapus, harus mengaplikasikan stain dengan lebih cepat, kemudian membuang kelebihan segera dengan lap / kain kering untuk mengurangi penyerapan stain/glaze ke dalam permukaan kayu / subtrate.

Aplikasikan wood stain / Glaze dan segera membuang kelebihannya dari permukaan dengan kain lap kering. Jangan tumpang tindih stain pada permukaan yang telah selesai atau aplikasi ganda, dapat menyebabkan perbedaan dalam warna (terang dan gelap) sehingga tidak konsisten.

Finishing untuk Pemula "Anda akan dapat melihat penampilan  kayu akan terlihat seperti apa hanya  dengan membasahi kayu dengan cairan, seperti pengencer cat (thinner atau solvent)."

Pengecatan (Finishing)
Selesai pewarnaan sangat diperlukan untuk melindungi kayu dari kerusakan air, kotoran, noda, dll. Anda dapat mengecatnya baik secara langsung ke kayu atau di atas stain/ warna setelah itu dikeringkan. Cara ini selalu lebih baik, yaitu, lebih aman dan melindungi, permukaan kayu yang sudah di warna lalu  lapiskan cat diatasnya (sealer atau top coat).

Menurut pendapat saya, dua pilihan terbaik untuk menyelesaikan tahapan pertama adalah poliuretan satin (glos 30%) berbahan dasar alkyd/ minyak dan menyeka/ lap pernis. Menyeka pernis berbasis minyak pernis atau poliuretan dikuaskan/ dispray menipis sekitar setengah dengan pengencer cat (1: 0.5 pengencer) dan biasanya dijual sebagai minyak tung/ terpentin. Anda akan tahu produk cat pernis dan tidak hanya minyak tung/ terpentin apakah itu berlabel "minyak terpentin" yang mengandung "distilat minyak bumi." teryata minyak terpentin tidak mengandung distilat minyak bumi. Cat pernis juga dijual dengan berbagai merk dan produsen cat.

Bahan dasar minyak polyurethane dan pernis lebih mudah digunakan daripada berbahan dasar air, yang kering sangat cepat, dengan kandungan talk yang banyak dan sulit untuk digunakan dalam kombinasi dengan woodstain.

Bahan dasar minyak polyurethane memberikan ketahanan yang sangat baik dengan hanya dua atau tiga aplikasi. Mengaplikasikan cat pernis dengan kuas menghasilkan lapisan film yang tipis tetapi membutuhkan lebih banyak aplikasi untuk mencapai daya tahan yang sama. Polyurethane yang terbaik untuk  mendapatkan permukaan film yang lebih tebal. Mengecat yang terbaik adalah lapis demi lapis bertahap, lebih tipis lebih sempurna......

Mengaplikasikan Polyurethane
Aplikasikan cat polyurethane menggunakan kuas/ brush 2" (inchi) lebarnya. Kuas berfungsi juga menghilangkan dan membersikan kotoran debu sisa ampelasan (sanding), harga kuas cukup murah bisa 2 - 3  pakai dengan perawatan yang baik.

Anda dapat mengaplikasikan  lapisan pertama tebal atau menipis dengan perbandingan  pengenceran cat 50%, sebagai lapisan dasarnya, pernis. (Kuaskan/ spray dapat melintang  atau searah serat.) Aplikasikan tipis pada subtrate kayu sehingga mengering lebih cepat dan keras dengan demikian lebih mudah untuk diampelas/ sanding lebih cepat.

Setelah lapisan pertama diampelas hingga halus diraba (biasanya semalam di ruangan yang hangat). Gunakan kertas ampelas ukuran grit # 280-grit. Bersihkan debu ampelas dengan kain majun (kain majun dapat Anda beli di toko cat). Aplikasikan lapisan cat kedua sedikit lebih tebal. Kuaskan  polyurethane seperti mengecat. Jika ada gelembung, kuas kembali sedikit mengambang untuk membuat udara keluar. Kuas  dengan searah serat kayu bila memungkinkan.

Pada permukaan horisontal datar seperti meja, meratakan cat ke permukaan kayu  dari sisi ke sisi (kiri ke kanan atau sebaliknya). Dapatkan lapisan setipis mungkin. Sehingga permukaan tertutup dari ujung ke ujung, tampak seperti goresan kuas. Lakukan ini dengan ringan sedikit mengambang sehingga permukaan terlihat rata/ flow dari ujung hungga ujung berikutnya. Kemudian lakukan kembali  dengan cara yang sama  bolak-balik sampai semua goresan kuas hilang/ samar dan gelembung udara (buble) tidak ada. Gelembung udara yang tersisa harus keluar sendiri. Cara ini dapat diatasi dengan menggunakan thinner lambat kering (slow dry).

Kemudian ulangi  dengan cara yang sama, dari aplikasi sebelumnya. Lanjutkan sampai permukaan tertutup (close pore).

Trik untuk mengurangi masalah, seperti gelembung udara (buble), berjalan dan leleh (sags), adalah dengan bekerja dalam cahaya penerangan alami diluar ruang atau didalam ruang dengan penerangan lampu yang cukup dan tidak lembab. Ini adalah instruksi penting yang jarang diberikan. Bekerja pada penerangan yang baik sehingga setiap masalah yang terjadi akan menjadi jelas dengan cepat, dan solusi akan jelas. Dalam kebanyakan kasus, itu adalah akibat material cat yang dikuaskan terlali tebal dan cepat kering pada bidang yang terlalu lebar sehingga tidak cukup waktu untuk meratakannya.

Anda harus menggunakan kuas sebersih mungkin dan bekerja diruangan yang bersih juga, Anda bisa, tapi masih akan ada  debu ketika cat mengering. Lakukan pengamplasan pada setiap lapisan/ tahapan pengecatan, hingga terlihat baik - setelah dua atau tiga (mungkin empat) lapisan - itu dilakukan. Tinggal lapisanl terakhir tidak boleh di Ampelas.

Mengaplikasikan Varnish dengan Kuas
Anda dapat mengaplikasikan pernis dengan kuas/ brush persis seperti polyurethane dengan mengaplikasikan lapisan cat pertama ke kayu. Kemudian meratakannya, sebagian besar kelebihan material cat/ pernis berulang-ulang hingga rata. Lakukan dengan cara yang sama seperti cara mengaplikasikan polyurethane.

Metode kedua adalah salah satu cara mengaplikasikan pernis seperti cara diatas. Cara ini sangat mudah diterapkan. Sekali lagi, trik untuk mencapai hasil yang baik adalah untuk memeriksa cacat/ permasalahan dalam cahaya penerangan yang baik hingga didapatkan hasil yang optimal. ST

Pengecatan Polyurethane pada rumah dari bahan kayu 'rumah kayu'.
Cacat finishing.                                                                  Bekas Glue/ lem yang terlihat akhir finish (pengamplasan tidak optimal).
Cacat finishing.                                                       Bekas cutter mark terlihat setelah finishing. (sanding yang tidak baik).

Cacat finishing.                                                    Sanding Orbital mark terlihat setelah finishing. (sanding tidak baik).
Cacat finishing. 
Sagging/ leleh akibat over Spray.
Cacat finishing.                                            Gelembung udara/ Buble. akibat over spray, pori kayu besar, udara ruang lembab & panas.
Cacat finishing. 
Bekas cap jari